Sobat Shimizu, tahukah Anda? National Geographic Indonesia melansir sebuah studi yang dipublikasikan pada Proceedings for the National Academy of Sciences tentang fakta dari paparan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang dalam jangka panjang dapat memicu penurunan fungsi kognitif manusia seiring bertambahnya usia.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Jonathan Samet, dekan Colorado School of Public Health. Ia meneliti bagaimana partikel polusi dapat memasuki otak, fungsi apa yang dipengaruhinya, dan berapa lama partikel polusi bertahan di dalam otak. Jika Anda penasaran bagaimana partikel polusi bisa sampai ke otak manusia, hal tersebut disebabkan karena partikel-partikel polusi udara dapat bergerak di sepanjang saraf penciuman manusia hingga sampai ke otak atau ikut masuk dalam aliran darah.

Tidak hanya berbahaya bagi paru-paru dan otak, ternyata polusi udara juga memengaruhi jantung dan sistem reproduksi, lho! Menurut Dan Costa, ahli toksikologi lingkungan dari University of North Carolina, ini terjadi karena susunan internal tubuh manusia saling berhubungan. Sementara WHO melaporkan bahwa sejak tahun lalu, sembilan dari sepuluh orang di dunia menghirup udara kotor setiap harinya.

Bagaimana cara penanggulangannya? Sebenarnya cara paling efektifnya adalah dengan mengubah pola pikir manusia agar mereka lebih peduli terdapat lingkungan, namun hal tersebut masih sulit karena akan kembali lagi ke individu masing-masing yang memilih untuk lebih peduli atau semakin tidak peduli dengan lingkungannya.